Pentingnya Kesopanan Dalam Berkomentar Di Ranah Maya

comment2

Bismillah..

Hampir setiap hari, sebelum memulai aktivitas pekerjaan di depan komputer saya sempatkan untuk membuka layanan internet guna membaca berita terbaru yang terjadi di tanah air ini. Bukan hanya berita yang saya tilik, saya juga membuka surat elektonik untuk mengecek tugas dari atasan yang biasanya dikirim via email bahkan tak lupa juga membuka komunitas FB untuk mengintip kegiatan teman.

Kebetulan  kerjaan di kantor sering sela dan saya memiliki waktu lebih banyak untuk menjelajahi si maya. Tentunya lebih lama lagi saya mengubek-ubek berita tanah air. Pagi ini saya menilik berita terbaru di layanan berita Y*h*o. Beritanya biasa saja, gaya bahasa yang disampaikan juga tak kalah dengan sumber berita online lainnya. Ya iya, orang Y*h*o aja mengutip dari berbagai sumber. Disini saya sedang tidak ingin memperdebatkan tentang beritanya. Namun, terlebih pada kolom KOMENTAR pembaca. Betapa mirisnya membaca komentar-komentar anak negeri ini yang katanya berpendidikan. Terlebih pada pilihan Y*h*o OMG yang meliput gosip-gosip para artis, yah ketahuan deh suka baca gosip. Ya ampun, komentar para pembaca kok ya sadis-sadis banget, menggunakan kata-kata kasar, norak dan parahnya sampai bawa-bawa agama dan akhirnya berbalas-balasan komentar untuk membela agama masing-masing. Ternyata bukan hanya di Y*h*o OMG, di menu bar yang lain juga begitu jika Y*h*o menampilkan berita yang kurang baik (bencana, kelaparan apalagi korupsi dll) tentu komentarnya tidak kalah kasarnya, berita tentang politik juga komentarnya mengerikan.

Sungguh saya sangat risih membaca komentar-komentar tak berakhlak itu. Dimana tata sopan santun kalian? Komentar yang dilontarkan tidak layak untuk dibaca. Tidak pantas dilontarkan oleh orang-orang yang mengaku berpendidikan. Saya rasa meskipun kita bersosialisasi di dunia maya yang entah ketemunya kapan, norma kesopanan haruslah diutamakan. Komentar yang dikemukakan seseorang menjadi cerminan pribadi orang tersebut. Ingatlah meskipun kita belum pernah ketemu tapi kesopanan tetap harus dijaga. Bukankah negeri kita dikenal dengan “ramah tamah“nya. Saya malu baca komentar yang tidak jarang mengeluarkan binatang-binatang berkaki empat untuk diselipkan ke dalam komentar, saya risih membaca komentar yang isinya kotoran binatang dan manusia.

Ya, meskipun tidak di semua berita komentarnya pedas tapi seharusnya etika berpendapat tetap harus dikedepankan. Saya yakin, pembaca disini sopan-sopan semua yaa.. ^_^

*Rewrite from my account on Kompasiana.

[Laa Ba’sa Thahurun] Nikmat Sehat Yang Sering Dilalaikan

jamBismillah…

Akhawati fillah kaifa haluki? Mudah-mudahan senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala dan selalu diberi kesehatan oleh Allah. Alhamdulillah kita semua masih bisa menghirup udara segar di tahun 2013 ini.

Senang yaa rasanya kalau melihat orang tua kita sehat, anak-anak sehat, istri/suami juga sehat dan memiliki banyak waktu untuk urusan dunia dan akhiratnya. Dua nikmat ini sering dilalaikan oleh manusia, termasuk saya ini. Yakni nikmat sehat dan waktu luang.

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Seseorang tidaklah memiliki waktu luang jika badannya tidaklah sehat. Siapa saja yang memiliki dua kenikmatan ini hendaknya janganlah sampai tertipu dengan meninggalkan syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikannya. Bersyukur dengan menjalankan perintahNya dan bersyukur dengan meninggalkan apa yang menjadi laranganNya. Barangsiapa yang luput dari syukur tersebut maka dialah orang yang tertipu.

Sebagian besar orang bilang bahwa nikmat sehat itu akan lebih terasa ketika kita dalam keadaan sakit. Sepertinya hal ini tidak seratus persen salah, karena saya sendiri juga merasakan hal demikian. Kesehatan itu sangat terasa berharga ketika badan ini lemas terkulai tak berdaya. Ketika tangan ini kaku digerakkan karena selang infus tidak bisa dinego untuk dilepaskan.

Mengawali tahun 2013 tepatnya tanggal 01 Januari 2013, saya ‘ngekost’ di rumah sakit karena typus. Sungguh, hal ini sangat tidak mengenakkan. Badan terasa kaku semua, aktivitas terganggu. Memang ada benarnya perkataan orang bahwa nikmat sehat akan terasa ketika kita dalam keadaan sakit. Saat badan terbaring lemah di atas ranjang kamar rawat inap itu sangat terasa betapa berharganya sehat itu.

Bicara tentang sehat, kita semua pasti sering mendengar bahwa Sehat itu Mahal Harganya. Saya sendiri telah mengalami dan merasakannya. Bukan masalah mahal dalam nominal tetapi terlebih karena betapa menderitanya ketika sakit dan tak luput kita membayangkan begitu nikmatnya ketika sehat. Apa yang dapat dilakukan oleh orang sehat, tak bisa dilakukan oleh orang sakit. Ketika sehat kita biasa melakukan pekerjaan rumah ini dan itu, mengurus suami dan anak-anak, bekerja di kantor dan lain sebagainya. Namun ketika sakit, hmmm… hanya tergeletak lemas di atas tempat tidur. Saudaraku, jangan pernah terlewatkan syukur atas nikmat yang tiada tara ini. Bersyukur dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Kalau badan kita sehat, kita juga bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik. Setuju! Ayo kita terapkan gaya hidup sehat. ^_^

Sajak Tentang Cinta

biker

Bismillah..

Puisi ini pernah ane posting di blog ane yang lama, entah kenapa, ane sukaaa sekali sama puisi ini. Mungkin karena nulisnya bener-bener mendalaminya. Jadiii.. ane posting lagi disini yaa. Semoga berkenan membacanya.

Ketika hatimu dilanda gundah gelisah
Ingatlah bahwa tidak disetiap hari itu indah
Laksana awan, cerah birunya dan mendung menghitam
Terpaut pula dalam hatimu yang terkadang suram

Untukmu belahan jiwaku
Yakinlah bahwa cinta ini untuk Rabb semata, Allah Tuhanku
Sungguh hati dan jiwa ini telah menyatu
Mencintaimu tanpa ambisi yang menggebu gebu

Jangan pernah lagi kau pertanyakan tentang rasa
Mampukan aku menerimamu apa adanya?
Siapalah diriku mengharapkan sebuah permata
Sedangkan diriku adalah pasir yang berwujud dimana-mana

Aku tak pernah mengharap cintamu yang berlimpah ruah, sayang
Namun, aku hanya ingin kau mengerti bagaimana menyentuh hatiku
Cinta yang mengalir untuk Allah yang tak pernah lekang
Tentu membawa kebaikan untuk cinta kita, cintaku dan cintamu

I Love U because Allah.

[Tips] Menghilangkan Bau Setelah Memakan Durian

durian

Bismillah..

Siapa sih yang tidak kenal durian? Buah dengan kulit durinya yang tajam serta baunya yang khas menyengat hidung. Eitts.. jangan salah, buah yang satu ini ternyata banyak juga lo penggemarnya. Termasuk yang nulis. Hehe…

Suatu ketika, saya dan keluarga berkunjung ke rumah rekanan di daerah Jepara. Dan waw! disana kami disuguhi hidangan istimewa, yakni durian (Ya iyalah, lah wong bakul duren.. hehe). Bagi penggemar durian pastinya tidak menunggu lama untuk menyantapnya. Satu buah habis, belah satu lagi, habis lagi, belah lagi dan begitu seterusnya. Daaaaaaaaaaaan… tak bisa dipungkiri bau yang menyengat yang dihasilkan dari buah durian itu tetap setia menempel di mulut dan tangan kami.

Bukan dengan air biasa kami mencucinya, bukan pula dengan sabun dengan tingkat anti bakteri yang paling mutakhir untuk menghilangkannya. Lalu? Ternyata, menghilangkan bau durian itu sangat mudah dan sangat simple. Yakni dengan mencuci tangan dengan kulit duriannya. Nah loo.. bingung ya. Gini lo, bagian dalam kulit yang buah duriannya biasa ‘nangkring’, yang bentuknya cekung itu diisi dengan air matang. Kemudian aduk air matang tersebut dengan kedua tangan kita lalu minum airnya. Terbukti! Bau duriannya langsung kaburrrrrr. Gag percaya? Buktikan sendiri dan tentunya bagi-bagi yaa saat makan duren. *cengir*

NB: saya sendiri juga tidak tau persis kenapa kulit durian bisa menghilangkan bau durian. Kalau ada yang tau, silahkan share di kolom komentar. Tips ini diperoleh dari teman.

[INFO DAURAH] Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

daurohMereka mengajarkanku tentang hidup
Aku belajar dan terus akan belajar selama udara masih ku hirup
Bersahabat dengan alim dan berthalabul ‘ilmi
sebagai sepercik ungkapan bakti

Bismillah…

Alhamdulillah di bulan Desember minggu ketiga ini (16-12-12) diadakan kembali daurah yang diselenggarakan oleh Ma’had Tahfidzul Qur’an Al Manshurah Cilacap di Masjid Al Jihad Gumilir Cilacap dengan mengangkat tema “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak”. Tema tersebut akan dibawakan oleh Al Ustadz Ayip Syafrudin sebagai pengasuh pondok pesantren Darussalaf Solo.

Orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter seorang anak. Dari orang tua lah anak itu menjadi Islam, nasrani, yahudi atau majusi. Kewajiban utama bagi orang tua kepada anaknya adalah memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Bukan masalah sarjana atau diploma, toh sekarang banyak yang sarjana tapi akhlaknya lebih mending tukang becak. Orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya hendaknya memberikan contoh yang baik untuk mereka sang buah hati. Tidak sekedar mengingatkan namun juga memberi contoh dalam perbuatan sehari-hari. Pendidikan akhlak pada diri seseorang tergantung bagaimana kondisi keluarganya. Di sisi lain tergantung pula pada perilaku orang-orang di dalam rumah yang kita huni.

Teman.. marilah kita hadiri bersama kajian yang sangat penting ini. Penting untuk masa depan anak-anak kita. Penting untuk memberikan pendidikan yang baik untuk buah hati. Penting untuk kita belajar menjadi orang tua yang baik, calon orang tua yang baik.

Semoga anak keturunan kita semua menjadi anak yang shalih dan sholihah. Aamiin.

Yukk ikutaaaaaaaaaaan,
salam
-tanti_

Belajar Bahasa Arab Yukk ….

Bismillah …

Mempelajari bahasa arab itu asik lo teman-teman. Rasanya nano-nano. Manis asam asin jadi satu. Dicampur dengan paduan deg-degan dan rasa takut dimarahi kalau salah sama ustadz/ustadzah. *pengalaman pribadi*

Kitab acuan yang saya pelajari dengan teman-teman yang diajar oleh Ustadzah Najah ini adalah kitab Durushul Lughah Jilid 1 ( Durushul Lughah ada 3 jilid). Alhamdulillah guru kami mengajarkan dengan asyik sehingga pelajaran mudah dicerna dan banyak tugas-tugas menulis yang membuat kami jadi terbiasa menulis arab. Maklum lah murid-muridnya special (ummahat dan akhowat dewasa, bukan anak-anak yang mudah mencerna pelajaran). Sebelum belajar dengan Ustadzah Najah, saya dan teman-teman belajar dengan Ummu Abdullah. Namun sayang, waktu belajar sama beliau saya kurang mengikuti karena kesibukan sebagai wanita kuli yang tidak bisa ditinggalkan.

Sebagai seorang pekerja memang sedikit banyak ada kendala untuk bisa rutin menghadiri pelajaran demi pelajaran bahasa arab ini. Dan sebagian besar rekan-rekan kerja belum faham betul mengenai dien ini. Bagi orang yang belum banyak menggali agama ini, banyak yang bertanya-tanya “buat apa si belajar bahasa arab?” atau malah ada yang bilang “mau jadi TKW apa kok belajar bahasa arab segala?”. Hmm.. jleb.. lumayan menusuk hati. Toh kalian atau anak-anak kalian mati-matian les atau kursus Bahasa Inggris juga saya gag protes kok. *sabar2*. Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing.

Dari sumber sumber wacana yang saya baca (http://al-atsariyyah.com) bahwa mempelajari ilmu bahasa arab memiliki 2 (dua) tujuan yakni:

  • Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar
  • Menjaga lidah agar tidak salah dalam mengucapkan kedua wahyu tersebut
    Berhubung kedua perkara di atas adalah wajib, maka hukum mempelajari bahasa arab juga wajib, tapi wajib kifayah, bukan wajib ain.
    Jadi, hukum mempelajari bahasa arab sama seperti hukum mempelajari ilmu-ilmu alat lainnya, yaitu fardhu kifayah. Karenanya jika di suatu daerah ilmu-ilmu alat seperti ini dibutuhkan maka wajib atas penduduk daerah tersebut -secara umum- untuk mempelajari ilmu tersebut. Tapi jika sudah ada sebagian dari penduduk daerah tersebut yang mempelajarinya maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya.
    Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata, “Sudah dimaklumi bersama bahwa hukum mempelajari dan mengajarkan bahasa Arab adalah fardhu kifayah.” (Majmu’ Al-Fatawa: 32/252)
    Dan di tempat yang lain beliau berkata, “Ditambah lagi, bahasa Arab itu sendiri merupakan bagian dari agama sehingga mengetahui bahasa Arab adalah wajib. Karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah adalah wajib, sementara keduanya tidak mungkin bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Dan sesuatu yang kewajiban tidak sempurna terlaksana kecuali dengannya maka sesuatu itu juga wajib.” Mirip dengannya diutarakan oleh Ar-Razi dalam Al-Mahshul (1/275).

Artikel di atas adalah artikel yang saya copy-paste dari website tetangga. Nah, teman-teman semua sudah tau kan kalau belajar bahasa arab itu bertujuan agar mempermudah kita memahami Al Quran dan As Sunnah.

Mari belajar bahasa arab. Belajar bahasa arab itu asik lo… *senyum*. Bagi ikhwan yang berada di sekitar Cilacap, bisa menghubungi ustadz-ustadz di Al Manshurah. Cekidottt..

salam
-tanti-

Durushul Lughah Jilid 1(Fotocopy-an)

Durushul Lughah Jilid 1
(Fotocopy-an)

Durushul Lughah Jilid 1(Fotocopy-an)

Durushul Lughah Jilid 1
(Fotocopy-an)

 

Mantel Rok, Lebih Syar’i dan Lebih Nyaman untuk Akhwat

Bismillah …

Alhamdulillah musim hujan telah membelai hari-hari kita dengan mesra. Hampir setiap hari di wilayah kota Cilacap dan sekitarnya diguyur hujan. Entah itu gerimis-gerimis romantis saja atau hujan lebat disertai angin badai. Masih ingatkan teman-teman amalan apa saja yang kita lakukan ketika turun hujan. Salah satunya adalah berdoa, karena ketika hujan turun menjadi salah satu waktu mustajab dikabulkannya doa. Dan, kita tidak boleh mencela hujan karena hujan adalah rahmat Allah. Kalau teman-teman lupa, saya ingatkan kembali di postingan saya yang telah lalu (disini).

Datangnya musim hujan memang kerap mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Hendaknya hujan janganlah dijadikan alasan apalagi sebagai bahan olok-olokan. Kalau kita mengaku cinta hujan, janganlah menghindar darinya. Kita tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Disiasati dengan memakai payung, mantel dan aksesoris lain yang bisa melindungi tubuh.
Sebagai seorang pekerja di sebuah perusahaan swasta, saya memiliki tanggung jawab untuk ke kantor setiap hari kerja. Tidak mungkin dong kalau libur kerja hanya karena hujan. *seneng banged kalau ada peraturan gitu yaaa*. Jadi, mau tidak mau kita harus tetap ke kantor meski hujan badai menerpa. Memakai mantel untuk berkendara dengan motor adalah pilihan yang tepat.

Alhamdulillah kini saya telah memiliki mantel yang pas untuk seorang perempuan. Mantel rok. Mantel ‘egois’ biasa kami menyebutnya karena model mantel ini berupa baju atasan dan bawahan. Jadi, gag bisa dipakai berduaan. Hehe.. Kini semakin bervariatif baik motif ataupun bentuknya. Mantel yang bawahannya berupa rok inilah yang paling pas untuk kaum hawa. Terbukti! mantel ini lebih nyaman dipakai. Kenapa saya berani bicara lebih nyaman? Karena saya sendiri sudah membuktikannya. Daaaan.. teman-teman saya baik teman kerja maupun teman ngaji juga sudah membuktikannya.

Meskipun hujan lebat, jika kita memakai mantel rok, insyaaAllah pakaian yang kita kenakan tidak basah. Hal ini dikarenakan tidak adanya sela-sela jahitan pada bagian tengah mantel seperti halnya pada mantel celana. Bagian jahitan yang di tengah-tengah celana itu akan merembeskan air hujan yang jatuh ke badan kita. Hal ini membuat pakaian kita basah. Saat di kantor, teman-teman yang memakai mantel rok pakaiannya kering tapi kalau yang memakai mantel celana bagian tengah celananya juga basah. Nah kan lebih nyaman pakai mantel rok tho! Lebih pas buat perempuan, lebih syar’i pula. *senyum*

(fotonya nunggu yaaa.. )

Ketika Bos Naik Haji

Bismillah …

Alhamdulillah tanggal 07 Oktober 2012 lalu atasan saya beserta istri telah tiba di tanah air setelah berhari-hari menunaikan rukun Islam yang kelima. Mudah-mudahan orang-orang yang mampu lainnya bisa tergugah hatinya untuk mengikuti jejak baik atasan saya ini. Beliau adalah Pak Irvan beserta istrinya. Saya dan teman-teman kantorpun beranjak untuk berziarah ke rumah beliau. Eittt.. bukan mau minta oleh-oleh lho yaaa *dikit ngarep sih*. Berziarah ke rumah orang yang baru pulang haji salah satu tujuannya adalah untuk menumbuhkan keinginan yang kuat untuk menyusulnya ke tanah suci (memantapkan niat untuk berhaji, tidak putus asa untuk mengunjungi Baitullah). Selain itu, kita juga dapat menimba ilmu darinya. Alhamdulillah, Pak Irvan beserta istri bukanlah orang yang pelit untuk berbagi ilmu dan pengalaman sehingga semangat ‘menabung’ haji kembali membara. Bukankah orang yang mampu itu belum tentu kaya? Orang yang kaya juga belum tentu mampu.

Menunaikan rukun Islam yg kelima memang tidak semua orang mampu menjalankannya. Dalam hal ini bukan semata-mata mampu dari segi ekonomi (biaya haji) buktinya, banyak di sekitar kita orang kaya raya tapi mereka belum ‘berani’ menunaikannya. Dan, ada pula yang rumahnya gubuk namun sudah mampu berhaji. Di sisi lain, banyak orang yang sangat ingin berkunjung ke tanah Mekkah namun terbentur biaya. Hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan.

Berhaji menghabiskan waktu kurang lebihnya 40 hari (kecuali haji plus). Otomatis selama kurun waktu itu atasan kami meninggalkan kantor untuk memenuhi panggilan Allah. Daaaaan pastinya di kantor itu TIDAK ADA BOS. Asiiik.. Upss.. maksud sayaaaa.. hmmm.. yaaa gitu deh. Bukannya senang tidak ada bos tapi ya bisa dibilang bisa lebih ikhlas kerjanya. Loh kok bisa? Kalau ada bos secara tidak langsung kita bekerja bukan dengan maksud ibadah namun karena ada yang mengawasi yakni atasan kita. Ketika atasan tidak ada di kantor kita lebih rileks dan santai kerjanya. Sebagian besar kenyataannya memang seperti itu bukan? Kita akan bekerja dengan rajin bahkan sampai cari muka di hadapan boss namun ketika atasan keluar/tidak berada di tempat, kerjanya bersantai-santai ria bahkan merasa bebassss. *Jangan ikut-ikutan yaa*. Ya.. Begitulah manusia, suka mencari muka untuk kepuasannya sendiri. Suka bermanis muka untuk mencuri perhatian bos.

Lalu, bagaimana sikap kita terhadap bos semesta alam, Allah Ta’ala? Sudahkah kita bermanis-manis untuk mencuri perhatian agar makin dicintai oleh Allah? Jika kita melakukan suatu pekerjaan kantor dengan sungguh-sungguh hanya karena ada atasan yang mengawasi, seharusnya kita dalam melakukan kewajiban sebagai hamba Allah lebih bersungguh-sungguh menjalankannya karena ada atasan semesta raya yang tidak pernah tidur dalam mengawasi kita dan seluruh makhlukNya.

Ketika atasan kantor memanggil kita, dengan cepat kita melangkah agar beliaunya tidak marah. Sudahkah kita berlari-lari mengejar panggilan Allah? Jika adzan berkumandang, sebagian kita ada yang menyelesaikan kerjaan dululah, nanggung lah, nanti dulu lah, mau ini itu dulu lah dan macem-macem alasan untuk memenuhi panggilan Allah tepat waktu. Tanpa berpikir kalau Allah akan marah.

Teman-teman.. Mari kita luruskan lagi niat kita dalam beribadah. Ibadah itu adalah nutrisi hati, bukan ajang untuk riya. Tautkan dalam hati bahwa Allah sebagai pencipta dan pengatur semesta ini tidak pernah tidur dalam mengawasi seluruh hambaNya. Jika kita sungkan untuk melanggar aturan-aturan atasan, seharusnya kita lebih sungkan kepada Allah yang mengatur semesta. Jika takut atasan kita akan marah jika kita membangkang, seharusnya kita lebih takut jika Allah marah karena ulah kita sendiri. Yukk teman-teman saatnya kita berbenah. *senyum

salam
-tant-

                                                ~Parfum oleh-oleh haji~